Jika Anda pernah merekam video mobil yang bergerak cepat, menggerakkan kamera Anda dengan cepat melintasi pemandangan, atau merekam di bawah lampu fluorescent, Anda mungkin telah memperhatikan distorsi aneh: bangunan miring, objek bergetar, atau pita berkedip. Ini bukan kesalahan pada kamera Anda—mereka adalahCMOS rolling shutterartifacts, fenomena umum di sebagian besar kamera modern (dari smartphone hingga DSLR). Dalam panduan ini, kami akan menjelaskan apa itu rolling shutter, mengapa artefak ini terjadi, bagaimana cara mengenalinya, dan yang terpenting, bagaimana cara menghindari atau memperbaikinya. Apakah Anda seorang pembuat konten, vlogger, atau fotografer santai, memahami rolling shutter akan membantu Anda menangkap rekaman yang lebih tajam dan terlihat lebih profesional. Apa Itu CMOS Rolling Shutter, Sebenarnya?
Untuk memahami artefak rolling shutter, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui bagaimana sensor CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor) menangkap gambar. Berbeda dengan sensor CCD (Charge-Coupled Device) yang lebih lama, yang membaca semua piksel sekaligus, sensor CMOS menggunakan metode "rolling" untuk merekam data.
Berikut adalah penjelasan yang disederhanakan:
1. Sensor mulai dengan mengekspos dan membaca baris atas piksel.
2. Setelah baris atas selesai, ia bergerak ke bawah ke baris berikutnya, dan seterusnya—seperti pemindai yang bergerak melintasi dokumen.
3. Pada saat sensor selesai membaca baris bawah, baris atas telah ditangkap beberapa milidetik lebih awal.
Keterlambatan antara membaca baris atas dan bawah sangat penting. Ketika kamera atau subjek bergerak selama jendela kecil itu, gambar menjadi terdistorsi.
Rolling Shutter vs. Global Shutter: Apa Perbedaannya?
Anda mungkin mendengar istilah “global shutter” disebutkan bersamaan dengan rolling shutter—dan dengan alasan yang baik. Global shutter adalah kebalikan dari rolling shutter, dan menghindari sebagian besar artefak. Berikut adalah perbandingan singkat untuk memperjelas:
Fitur | CMOS Rolling Shutter | Global Shutter |
Cara kerjanya | Membaca piksel baris demi baris (dari atas ke bawah). | Membaca semua piksel secara bersamaan. |
Tunda antara baris | Milidetik (menyebabkan distorsi). | None (no distortion). |
Biaya & ukuran | Lebih murah, lebih kecil (digunakan di sebagian besar kamera konsumen). | Lebih mahal, lebih besar (digunakan dalam peralatan profesional). |
Kasus penggunaan umum | Smartphone, DSLR, kamera aksi. | Kamera sinema, kamera keamanan, drone. |
Sebagian besar perangkat konsumen menggunakan rolling shutter karena lebih terjangkau dan kompak. Apa yang harus dikorbankan? Artefak mengganggu yang akan kami jelaskan.
4 Artefak Rolling Shutter CMOS yang Paling Umum
Artefak rolling shutter muncul dengan cara yang berbeda, tergantung pada apa yang bergerak (kamera atau subjek) dan lingkungan. Di bawah ini adalah empat masalah yang paling sering terjadi, dengan contoh untuk membantu Anda mengenalinya.
1. Efek Jello (Goyang)
Efek jello adalah artefak rolling shutter yang paling dikenal. Ini terjadi ketika kamera bergerak cepat (misalnya, berjalan sambil merekam, memindai dengan cepat) atau bergetar (misalnya, merekam dari sepeda yang bergerak).
• Apa yang terlihat: Garis lurus (seperti cakrawala, bingkai pintu, atau tiang lampu) membengkok atau "melambai" seperti jeli. Misalnya, jika Anda berlari sambil merekam sebuah bangunan, dinding mungkin melengkung ke dalam atau ke luar.
• Mengapa ini terjadi: Saat kamera bergerak naik/turun atau kiri/kanan, sensor membaca baris piksel pada waktu yang berbeda. Pada saat mencapai baris bawah, kamera telah bergeser posisi—jadi bagian bawah gambar teralign dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan bagian atas.
• Skenario umum: Merekam konser sambil berjalan melalui kerumunan, atau menggunakan smartphone untuk merekam mobil yang bergerak dari trotoar.
2. Miring (Tilt)
Skew (juga disebut "kemiringan" atau "tilt") terjadi ketika subjek yang bergerak cepat melintasi bingkai, dan kamera tetap diam.
• Apa yang terlihat: Subjek tampak miring atau condong, meskipun seharusnya lurus. Misalnya, kereta yang melaju cepat mungkin terlihat seolah-olah condong ke satu sisi, atau seseorang yang berlari melewati kamera mungkin memiliki tubuh yang miring.
• Mengapa itu terjadi: Subjek bergerak begitu cepat sehingga pada saat sensor membaca baris piksel bagian bawah, subjek telah bergeser ke kiri atau kanan. Ini menciptakan ketidaksesuaian antara bagian atas dan bawah subjek.
• Skenario umum: Merekam mobil balap yang melaju cepat, atau burung yang terbang cepat melintasi langit.
3. Wobble (Dari Rotasi Kamera Cepat)
Ini adalah jenis efek jello spesifik yang disebabkan oleh perputaran kamera dengan cepat (misalnya, berputar dalam lingkaran saat merekam, atau memiringkan kamera ke atas/bawah dengan cepat).
• Apa yang terlihat: Seluruh bingkai "bergetar" atau terdistorsi, membuat objek yang diam (seperti pohon atau bangunan) tampak miring atau berputar. Misalnya, jika Anda dengan cepat memiringkan ponsel Anda ke atas untuk merekam gedung pencakar langit, bagian atas bangunan mungkin tertinggal di belakang bagian bawah.
• Mengapa ini terjadi: Memutar kamera mengubah sudutnya antara membaca baris atas dan bawah. Sensor tidak dapat mengikuti rotasi, sehingga gambar menjadi terdistorsi atau miring.
• Skenario umum: Vlogger dengan cepat beralih untuk menunjukkan adegan baru, atau rekaman kamera aksi dari trik skateboard (seperti putaran 360).
4. Banding (Flicker)
Banding adalah unik karena disebabkan oleh sumber cahaya, bukan gerakan. Ini terjadi saat merekam di bawah lampu yang berkedip pada frekuensi tertentu (meskipun Anda tidak dapat melihat kedipan tersebut dengan mata Anda).
• Apa yang terlihat: Jalur horizontal, bergantian antara terang dan gelap yang menggulir ke atas atau ke bawah bingkai. Misalnya, merekam sebuah ruangan dengan lampu neon mungkin meninggalkan jalur gelap di langit-langit.
• Mengapa ini terjadi: Sebagian besar lampu dalam ruangan (fluorescent, LED, halogen) berkedip pada 50Hz atau 60Hz (tergantung pada jaringan listrik negara Anda). Kecepatan pembacaan bergulir sensor tidak cocok dengan frekuensi kedipan lampu, sehingga beberapa baris terpapar lebih banyak cahaya daripada yang lain.
• Skenario umum: Merekam ruang konferensi dengan lampu fluorescent, atau dapur dengan lampu LED di bawah kabinet.
Mengapa Artefak Ini Terjadi? (Ilmu Pengetahuan, Disederhanakan)
Anda tidak perlu gelar di bidang teknik untuk memahami penyebab utama artefak rolling shutter—tetapi penyelaman cepat ke dalam ilmu pengetahuan akan membantu Anda menghindarinya. Masalah inti adalah waktu: sensor tidak menangkap seluruh gambar pada saat yang sama.
Berikut adalah dua faktor utama yang membuat artefak menjadi lebih buruk:
1. Kecepatan Pembacaan Sensor: Kecepatan pembacaan yang lambat berarti ada penundaan yang lebih lama antara membaca baris atas dan bawah. Kamera anggaran (seperti smartphone lama) sering memiliki kecepatan pembacaan yang lebih lambat, sehingga lebih rentan terhadap efek jello atau skew. Kamera baru yang berkualitas tinggi (seperti iPhone flagship atau kamera mirrorless) memiliki kecepatan pembacaan yang lebih cepat, yang mengurangi artefak.
2. Kecepatan Gerakan: Semakin cepat kamera atau subjek bergerak, semakin terlihat distorsi. Panning lambat melintasi pemandangan mungkin tidak menimbulkan masalah, tetapi panning cepat akan. Demikian pula, seseorang yang berjalan mungkin terlihat normal, tetapi seorang pelari kemungkinan akan terlihat miring.
Pencahayaan juga berperan dalam banding. Seperti yang disebutkan, lampu 50Hz/60Hz berkedip sejalan dengan jaringan listrik Anda. Jika frame rate kamera Anda (misalnya, 30fps, 60fps) tidak sejalan dengan frekuensi tersebut, sensor akan menangkap kedipan sebagai pita.
Cara Menghindari atau Memperbaiki Artefak Rolling Shutter CMOS
Berita baiknya adalah: Anda tidak perlu membeli kamera global shutter seharga $10,000 untuk memperbaiki artefak rolling shutter. Sebagian besar masalah dapat diatasi dengan teknik pengambilan gambar yang sederhana atau alat pasca-pemrosesan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan (saat pengambilan gambar) dan koreksi (setelah pengambilan gambar).
Bagian 1: Mencegah Artefak Saat Merekam (Pendekatan Terbaik)
Memperbaiki artefak di pasca produksi itu membantu, tetapi mencegahnya selama pengambilan gambar selalu lebih baik—itu menghemat waktu dan menghasilkan rekaman yang berkualitas lebih tinggi. Berikut adalah yang harus dilakukan:
1. Perlambat Gerakan Kamera: Cara #1 untuk mengurangi efek jello atau goyang adalah dengan menggerakkan kamera lebih perlahan. Hindari gerakan cepat seperti pans, tilts, atau berjalan saat merekam. Jika Anda perlu bergerak, gunakan tripod, gimbal, atau stabilizer—alat-alat ini menjaga kamera tetap stabil dan mengurangi gerakan mendadak.
2. Hindari Subjek yang Bergerak Cepat (Atau Sesuaikan Sudut Anda): Jika Anda sedang merekam subjek yang bergerak cepat (seperti sepeda), posisikan kamera sehingga subjek bergerak sejajar dengan arah pembacaan sensor (kiri ke kanan, bukan atas dan bawah). Ini mengurangi distorsi. Misalnya, rekam sepeda yang bergerak secara horizontal melintasi bingkai daripada menuju atau menjauh dari kamera.
3. Sesuaikan Frame Rate dengan Frekuensi Pencahayaan: Untuk memperbaiki banding, sesuaikan frame rate kamera Anda dengan jaringan listrik negara Anda:
◦ Jika Anda berada di negara 50Hz (kebanyakan Eropa, Asia, Afrika): Gunakan 25fps atau 50fps.
◦ Jika Anda berada di negara 60Hz (AS, Kanada, Jepang): Gunakan 30fps atau 60fps.
Sebagian besar kamera memiliki pengaturan “anti-flicker” yang melakukan ini secara otomatis—aktifkan jika Anda melihat garis-garis.
1. Gunakan Cahaya Alami (Jika Memungkinkan): Cahaya matahari tidak berkedip, jadi merekam di luar ruangan atau dekat jendela mengurangi banding sepenuhnya. Jika Anda harus merekam di dalam ruangan, gunakan bohlam pijar (mereka berkedip lebih sedikit daripada LED atau fluoresen) atau tambahkan diffuser untuk melembutkan cahaya.
2. Pilih Kamera dengan Kecepatan Pembacaan Cepat: Jika Anda sedang mencari kamera baru, carilah model dengan kinerja "shutter rolling cepat" atau "shutter global-like". Smartphone flagship (iPhone 15 Pro, Samsung Galaxy S24 Ultra) dan kamera mirrorless (Sony A7S III, Canon EOS R5) memiliki kecepatan pembacaan cepat yang meminimalkan artefak.
Bagian 2: Perbaiki Artefak dalam Pascaproses (Jika Anda Sudah Merekam)
Jika Anda sudah memiliki rekaman dengan artefak rolling shutter, jangan dihapus—Anda dapat memperbaiki sebagian besar masalah dengan perangkat lunak pengeditan video. Berikut adalah alat dan teknik terbaik:
Artifact | Alat yang Digunakan | Cara Memperbaikinya |
Jello Effect | Adobe Premiere Pro, DaVinci Resolve, Final Cut Pro | Gunakan alat “Warp Stabilizer” (Premiere) atau “Rolling Shutter Correction” (DaVinci). Alat-alat ini menganalisis rekaman dan meluruskan garis-garis yang terdistorsi. |
Skew | Sama seperti di atas | Alat stabilizer yang sama berfungsi untuk kemiringan. Untuk kemiringan kecil, gunakan slider "Rotasi" untuk meluruskan subjek. |
Banding | Adobe After Effects, DaVinci Resolve | Gunakan filter “Remove Flicker” (After Effects) atau sesuaikan “Gamma” atau “Exposure” untuk menghaluskan pita. Untuk pita yang parah, potong bingkai sedikit untuk menghilangkan pita yang terburuk. |
Pro Tip: Untuk rekaman smartphone, aplikasi seperti CapCut (gratis) atau InShot memiliki alat stabilizer bawaan yang bekerja dengan baik untuk efek jello kecil. Untuk rekaman profesional, DaVinci Resolve (gratis) adalah alternatif yang bagus untuk perangkat lunak mahal seperti Premiere Pro.
FAQ: Pertanyaan Umum Tentang Artefak CMOS Rolling Shutter
Bahkan dengan panduan di atas, Anda mungkin masih memiliki pertanyaan. Di bawah ini adalah jawaban untuk pertanyaan yang paling sering diajukan tentang rolling shutter:
1. Apakah artefak rolling shutter dapat dihilangkan sepenuhnya?
Tidak—kecuali Anda menggunakan kamera dengan rana global. Namun dengan kecepatan pembacaan yang cepat, pengambilan gambar yang stabil, dan pasca-pemrosesan, Anda dapat mengurangi artefak hingga ke titik di mana mereka tidak terlihat.
2. Apakah rolling shutter lebih buruk dalam cahaya rendah?
Ya, kadang-kadang. Dalam cahaya rendah, kamera menggunakan waktu eksposur yang lebih lama untuk menangkap lebih banyak cahaya. Ini berarti sensor membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca setiap baris, meningkatkan keterlambatan antara baris atas dan bawah. Hasilnya? Efek jello atau skew yang lebih terlihat.
3. Apakah kamera aksi (seperti GoPro) memiliki rolling shutter yang lebih buruk?
Kamera aksi yang lebih lama memang melakukannya, tetapi model-model baru (seperti GoPro Hero 12) memiliki kecepatan pembacaan yang cepat dan stabilisasi “HyperSmooth” bawaan yang meminimalkan artefak. Namun, kamera aksi sering digunakan dalam skenario dengan gerakan tinggi (berselancar, ski), jadi artefak masih bisa terjadi jika Anda menggerakkan kamera terlalu cepat.
4. Mengapa foto saya tidak memiliki artefak rolling shutter?
Foto diambil dalam satu momen—bahkan oleh sensor rolling shutter. Sensor mengekspos semua baris pada saat yang sama (untuk sebuah foto) dan kemudian membacanya baris demi baris. Karena eksposur bersamaan, tidak ada waktu bagi gerakan untuk menyebabkan distorsi. Rolling shutter hanya mempengaruhi video, di mana sensor menangkap beberapa frame per detik.
Kesimpulan
Artefak rolling shutter CMOS adalah gangguan umum, tetapi itu bukan hukuman mati untuk rekaman Anda. Dengan memahami apa yang menyebabkannya—penundaan waktu antara baris piksel—dan menggunakan teknik yang tepat (gerakan kamera lambat, stabilisator, pasca-pemrosesan), Anda dapat menangkap video yang bersih dan terlihat profesional.
Ingat: Anda tidak memerlukan peralatan mahal untuk memperbaiki rolling shutter. Bahkan smartphone pun dapat menghasilkan rekaman yang bagus jika Anda mengikuti tips dalam panduan ini. Saat Anda merekam berikutnya, perhatikan efek jello atau banding, dan gunakan langkah pencegahan untuk menghindarinya. Jika Anda akhirnya mendapatkan artefak, alat pasca-pemrosesan seperti DaVinci Resolve atau Premiere Pro dapat menyelamatkan keadaan.
Apakah Anda pernah menghadapi artefak rolling shutter dalam rekaman Anda? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah—kami ingin mendengar bagaimana Anda memperbaikinya!